PROPOSAL USAHA
“BUBUK CABE”
Oleh:
Ardian Eka Satriawan
CV. SECANG
MAKMUR SEJAHTERA
(MEMBER OF
TEMANGGUNG PUTRA PUTRI JAYA)
Jl. Secang
Kencana 17B Jakarta Timur
I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kondisi ekonomi di
jaman sekarang sedang dalam keadaan krisis ekonomi, krisis ekonomi yang sedang
terjadi pada saat ini sangat berpengaruh pada segi kehidupan ekonomi
masyarakat, sehingga masyarakat sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, sehingga mengakibatkan rendahnya kehidupan ekonomi masyarakat dan itu
sangat memprihatinkan. Selain itu dimana produksi perusahaan-perusahaan besar
pun ikut menurun, banyak pula perusahaan-perusahaan yang berhenti berproduksi
karena perusahaan tersebut juga tidak bisa lagi memproduksi dalam jumlah besar
dan perusahaan banyak yang mengalami gulung tikar/kebangkrutan sehingga
mengakibatkan penghentian karyawan-karyawan/yang lazim disebut phk (Pemutusan Hubungan Kerja) sehingga menambah
angka pengangguran dimana-mana semakin banyak dan khususnya di daerah saya
sendiri karena sulitnya untuk mencari pekerjaan lagi.
Mengingat pentingnya
perubahan ekonomi masyarakat di jaman sekarang ini, maka masyaraka di tuntut
agar lebih semangat dan berusaha lagi untuk mencapai suatu pekerjaan dan
mengalami perubahan yang lebih baik demi memenuhi kehidupan sendiri, keluarga,
maupun untuk membantu orang lain yang mengalami kesusahan. Bukan hanya faktor
tersebut saja melainkan juga masyarakat sekarang ini harus lebih kreatif lagi dalam
mencari pekerjaan.
Lingkungan saya
merupakan daerah yang agraris, masih banyak lahan pertanian dan lahan pertanian
tersebut banyak digunakan untuk menanam cabai karena kondisi tanah
tersebut sangat cocok sekali untuk penanaman cabai. Namun
ironisnya harga cabai sering mengalami fluktuasi yang tidak teratur. Suatu
ketika cabai bisa mencapai harga yang sangat mahal, lalu harga akan sangat
jatuh ketika panen melimpah. Beberapa petani bahkan sampai membuang cabai-cabai
hasil panen yang masih bagus karena harga jual cabai pada panen raya sangat
rendah.
Dengan melihat kondisi
seperti itu saya akan membuat sebuah usaha yang pastinya dapat membantu
kesulitan - kesulitan yang sedang terjadi di daerah saya yaitu dengan membantu
masyarakat yang mempunyai lahan pertanian cabai dan juga membantu
masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan. Saya akan membuat cabai
bubuk,
dengan seperti ini saya akan mengatasi pemenuhan
kebutuhan masyarakat akan cabai di kala cabai segar mahal dan para petani yang
menanam cabai tidak akan lagi
kebingungan untuk menjual hasil panennya ketika panen raya
tiba. Dan
dengan saya membuat
cabai bubuk ini saya juga dapat
menarik tenaga kerja sehingga angka pengangguran dapat berkurang.
Pada saat ini banyak
orang yang serba ingin praktis dalam makanan dan memasak. Maka dari itu saya
akan membuat cabai bubuk yang bisa langsung ditambahkan pada
makanan yang siap dimakan atau sebagai bumbu masakan. Produk
cabai bubuk ini akan memiliki harga yang waajar dan terjangkau untuk semua
kalangan masyarakat.
B.
Alasan
Cabai adalah tumbuahan tropis
yang sudah banyak dijadikan bumbu
masyarakat Indonesia. Namun, hingga saat ini harga cabai mengalami fluktuasi yang tidak teratur. Sehingga ketika
harga cabai mahal, konsumen terpaksa tidak membeli can=bai atau mengurangi
tingkat pemakaiannya. Sedangkan ketika cabai melimpah petani cenderung membuang
cabai yang masih bagus karena harga cabai yang sangat rendah. Untuk
kesejahteraan bersama, jumlah putaran cabai haruslah seimbang ketika masa panen
maupun saat tidak panen. Sehingga pengawetan cabai segar menjadi cabai bubuk
merupakan tindakaan nyata yang dapat menangani masalah petani maupun konsumen
cabai.
Pertimbangan lain yang saya gunakan untuk memproduksi
cabai bubuk adalah karena cabai merupakan komoditi utama wilayah tempat tinggal
saya. Sehingga saya bisa mendapatkan cabai dengan harga murah tanpa harus
mengambil dari luar kota. Selain itu, pengolahan cabai yang sangat sederhana
memungkinkan semua orang bisa membuatnya. Jadi, saya tidak akan kesulitan dalam
mencari tenaga kerja untuk membantu saya dalam proses produksi cabai bubuk ini.
Karena cabai merupakan bahan utama dalam pembuatan
cabai bubuk, maka saya akan memilih kualitas dan mutu cabai yang baik. Sebagai
penyempurnaan produk, saya akan melakukan pengemasan ke dalam plastic 5 kiloan
untuk pemesanan secara partai, botol kaca untuk pemasaran di supermarket, dan
botol plastic untuk pemasaran di took atau warung.
C. Tujuan
Adapun tujuan saya di dalam membuat usaha
(makanan) ini adalah :
1. Untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi.
2. Untuk
menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi
angka pengangguran.
3. Dapat
membantu para petani yang menanam pohon cabai.
4. Menyeimbangkan
harga cabai.
5. Memperkenalkan
cabai
bubuk agar masyarakat mengetahui bahwa rasanya tidak jauh berbeda dengan cabai segar.
BAB II
PERENCANAAN PEMASARAN
A. Target
pasar
Semua proses produksi
telah dilakukan, dari mulai pemilihan cabai yang baik sampai
kepada packing, kemudian yang akan saya lakukan yaitu mencari target pasar.
Dalam memulai usaha apapun, maka yang harus diketahui adalah peluang pasar yang
dapat menerima produk saya ini. Target pasar sudah merupakan kunci penting
dalam proses pemasaran karena pemasaran akan berjalan dengan lancar apabila
sudah mendapatkan target pasar yang kita inginkan.
Sistem pemasaran saya
akan mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing saya dan sejauh mana
kemampuan saya untuk bersaing dengan mereka dalam segala aspek, baik itu dari
sisi harga, pelayanan maupun kualitas yang saya berikan kepada para konsumen.
Saya akan mensurvei dan meneliti pesaing-pesaing saya bagaimana caranya membuat
cabai
bubuk
ini agar berbeda dengan cabai bubuk lainnya yang sudah
beredar di pasaran. Bukan hanya kualitasnya saja yang berbeda
namun saya akan membuat cabai bubuk ini berbeda dari segi
packing, dan cara pemasarannya juga, yang pasti akan lebih unik dari pada yang
lainnya, dengan seperti itu para konsumen tidak akan mengalami yang namanya
kejenuhan dalam mengkonsumsi makanan ini.
Saya akan menjual cabai
bubuk
ini di tempat yang cukup ramai, yang banyak dikenal dan dilalui banyak orang,
dengan seperti itu maka cabai saya ini akan lebih
cepat dikenal banyak lapisan masyarakat. Selain itu saya juga
akan menjual cabai bubuk secara kiloan sehingga saya bisa menguasai produksi
dan pemasaran cabai bubuk di daerah saya.
B. Promosi
Promosi makanan yang cepat laku
adalah pada tempat ramai seperti pasar, sekolah, kampus, kantor, itu adalah
tempat yang paling strategis untuk mempromosikan barang dagangan. Berikut
ini adalah beberapa cara promosi makanan yang akan saya lakukan :
1.
Pertama adalah lewat brosur, cara ini cukup
efektif untuk memperkenalkan makanan yang saya jual, biasanya makanan sampai di
konsumen melalui pesan antar atau sering disebut delivery.
2.
Melakukan penjualan langsung, cara ini lumayan
efektif karena langsung bertemu dengan pembelinya dan bisa langsung promosikan
makanan yang di jual.
3.
Melalui internet cara ini efektif walau tak
semua orang memakai internet tapi cara ini cukup memberikan informasi yang
lebih kepada orang karena saat ini orang banyak membuka internet seperti
facebook, twetter, yahoo, google dan lain - lain, tak ada salahnya bila dicoba.
4.
Melalui iklan radio, cara ini cukup lumayan
walau tak ada gambar visual yang dapat terlihat tapi setidaknya pesannya dapat
tersampaikan kepada masyarakat.
BAB III
PROSES PEMBUATAN
Proses pembuatan keripik pisang ini cukup
mudah dan sederhana, dalam proses pembuatannya dibutuhkan alat - alat dan bahan
- bahan. Setelah alat dan bahannya telah siap maka proses pembuatannya pun
dapat dilakukan. Alat - alat dan bahan - bahan pembuatan cabi
bubuk
ini sederhana dan mudah didapatkan, tak lupa juga proses pembuatan cabai
bubuk
ini mudah dan sederhana sehingga hampir semua lapisan masyarakat dapat
membuatnya.
A.
Alat
Alat - alat yang digunakan dalam proses
pembuatan cabai bubuk ini diantaranya adalah :
1.
Cabinet dryer
2.
Mesi penggiling cabai
3.
Sealer
B. Bahan
Bahan-bahan
yang digunakan dalam proses pembuatan popcorn caramel ini adalah:
1.
Cabai merah
2.
Botol kaca
3.
Botol plastic
4.
Plastic kiloan
5.
Kardus
C. Proses pengolahan
Berikut
ini adalah proses pengolahan popcorn caramel yang akan saya lakukan
Pembuatan
cabai bubuk:
1.
Lakukan pengeringan cabai segar
(pengeringan alami jika musim kemarau atau pengeringan dengan cabinet dryer
bila musim hujan)
2.
Penggilingan cabai kering hingga menjadi
serbuk.
Pengemasan:
1.
Saya akan mengemas cabai bubuk dalam
berbagai jenis kemasan. Yang pertama adalah cabai bubuk yang dikemas dalam
plastik 5 kiloan. Produk ini untuk konsumen yang membeli skala partai.
2.
Cabai bubuk yang dikemas dalam botol
kaca. Produk ini untuk dipasarkan di supermarket.
3.
Cabai bubuk yang dikemas dalam botol
plastic. Produk ini untuk dipasarkan di took-toko dan warung-warung.
BAB IV
PERENCANAAN BISNIS
Dalam
berwirausaha tujuan yang paling utama ialah memperoleh keuntungan.
Keuntungan di sini tergantung pada apa yang kita hasilkan dan bagaimana cara
menjual produk tersebut. Dalam sehari saya dapat menghasilkan dan menjual
cabai bubuk ini sebanyak 50kg dengan membutuhkan bahan baku yaitu cabai sebanyak 75 kg.
Dalam proses
pembuatannya juga saya membutuhkan 3 orang sebagai tenaga kerja untuk membantu
saya dalam memproduksi cabai bubuk ini, dan setelah
cabai kering digiling saya membutuhkan kemasan untuk mengemas cabai
bubuk
ini sebagai biaya pembungkus, setelah semuanya sudah siap maka cabai
bubuk
tersebut tinggal dipasarkan/dijual, dengan itu maka saya membutuhkan biaya
transportasi.
Adapun harga-harga
dari bahan-bahan pembuatan keripik pisang dan biaya-biaya yang akan keluar
dalam produksi popcorn caramel ini yaitu :
1
|
Cabai
|
Rp. 12.000/Kg
|
2
|
Plastic 5
kiloan
|
Rp. 5.000/Kg
|
3
|
Botol
plastik
|
Rp. 10.000/lusin
|
4
|
Botol Kaca
|
Rp.
15.000/lusin
|
5
|
Tenaga Kerja
|
Rp. 20.000 / Orang
|
6
|
Biaya Pembungkus
|
Rp. 10.000
|
7
|
Biaya Transportasi
|
Rp. 10.000
|
8
|
Lain – Lain
|
Rp. 10.000
|
Adapun perhitungan
rugi/laba selama proses produksi hingga proses pemasaran keripik pisang ini,
dari mulai modal 1 hari, 1 minggu hingga 1 bulan dan laba yang diperoleh selama
1 hari, 1 minggu hingga 1 bulan yaitu sebagai berikut :
cabai
75kg
x Rp. 12.000 = Rp. 900.000
plastic
ukuran 5 kg x Rp. 5.000 = Rp. 5.000
botol
plastic = Rp. 10.000
botol
kaca = Rp. 15.000
Tenaga
kerja 3 x Rp.
20.000 = Rp. 60.000
Biaya
pembungkus = Rp. 10.000
Biaya
transportasi = Rp. 10.000
Lain –
lain = Rp. 20.000
Rp.
1.030.000,-
Harga jual cabai
bubuk
ini =
Rp. 30.000 / kg
Maka dalam
sehari =
50
x Rp. 30.000 = Rp.1.500.000,-
Jadi
labanya = Harga
Jual – Modal
Rp.1500.000
- Rp.
1.030.000 = Rp. 470.000
= Rp. Rp.
740.000 hari
Dengan demikian dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Modal
Modal
dalam 1
hari
Rp. 510.000
Modal
dalam 1 minggu Rp. 3.570.000
Modal
dalam 1 bulan Rp.
15.300.000
Laba
Laba
dalam 1 hari
Rp. 740.000
Laba
dalam 1 minggu
Rp. 5.180.000
Laba
dalam 1 bulan
Rp. 22.200.000









0 komentar:
Posting Komentar